Arul Efansyah
Arul Efansyah | |
---|---|
![]() |
|
Nama lahir | Chairul Efansyah |
Lahir | 5 Agustus 1964 ![]() |
Pekerjaan | Penyanyi rock |
Tahun aktif | 1987 - sekarang |
Agama | Islam |
Awal Karier
Arul Efansyah sejak kecil bermukim di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin, Ia mengenal musik saat masih SMP dan mulai serius di bidang tersebut dengan membentuk beberapa grup band selepas lulus SMEA. Kesuksesannya sebagai penyanyi musik rock dimulai saat ia bergabung dengan band Big Boys, yang mengikuti Festival Rock se-Indonesia V tahun 1989 mewakili Banjarmasin.Even Festival Rock se-Indonesia V diadakan di Surabaya, digeber oleh promotor musik Rock, Log Zhelebour, di ajang itu, Arul Efansyah berhasil merebut predikat The Best Vocalist lewat lagu "Polusi Kehidupan". Selanjutnya, para finalis dari festival tersebut kemudian dibuatkan album kompilasi oleh Log Zhelebour melalui label miliknya, Loggis Record.
Setelah diedarkannya album kompilasi finalis Festival Rock se-Indonesia V oleh Log Zhelebour , lagu "Polusi Kehidupan" menjadi populer di masyarakat, dan turut mengangkat nama Arul Efansyah bersama Band nya, Big Boys dari Banjarmasin
Bergabung di Power Metal
Juara pertama Festival Rock se-Indonesia V saat itu adalah band Power Metal dari Surabaya. Vokalis Power Metal, Pungky Deaz hengkang saat Power Metal bersiap mengikuti tour 10 kota bersama Godbless (Tour Raksasa) pada tahun 1990, akhirnya, Power Metal memilih Arul Efansyah sebagai vokalis menggantikan Pungky Deaz.Pada tahun
Power Metal (grup musik)
Power Metal | |
---|---|
Asal | ![]() |
Genre | Heavy Metal, Power metal |
Label | Logiss Records |
Situs web | Situs resmi Power Metal |
Anggota | Ipunk (Gitar) Lucky S.W (Gitar) Babah (Bass) Sastro Adi (Keyboard) Eko Dinaya (Drum) Arul Efansyah (vokal) |
Mantan anggota | Raymond Ariasz Endro James Fistgerald Fredy Rossi Mugix Adams Pras Hadi H Sanada Punky Deas Totty M |
Latar belakang
Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam aksi panggungnya grup ini sering membawakan lagu-lagu Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie Malmsteen. Belum genap setahun dibentuk, grup band ini sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang (1987).Disusul tahun berikutnya meningkat jadi juara pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri (1988). Prestasi ini dianggap belum cukup, masih ada satu event festival yang jadi targetnya, yaitu Festival Rock se-Indonesia-nya Log Zhelebour, obsesi Power Metal terbesar saat itu.
Perjalanan tahun 90-an
Menjadi juara di ajang Festival Rock se-Indonesia Log Zhelebour adalah salah satu obsesi tertinggi Power Metal. Alhasil, dalam Festival Rock se-Indonesia V (1989), Power Metal menjadi juara. Selain itu Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best bassist.Waktu itu Power Metal sama sekali tidak menyangka bisa jadi juara. Grup band yang dianggap rival terberatnya saat itu adalah Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman.
Tour Raksasa bersama God Bless
Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album, baru sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V, tapi mereka dijanjikan ikut tour 10 kota, kebetulan waktu itu Log mempersiapkan pagelaran Tour Rakasasa God Bless (1990).Selain Power Metal, tour God Bless ini juga didampingi Elpamas dan Mel Shandy, di tengah persiapan tour, Power Metal diguncang hengkangnya Pungky, lalu diikuti Hendrix Sanada, hal ini membuat sisa personelnya kalang-kabut mencari vokalis dan pemain bas pengganti Pungky dan Hendrix, Arul Efansyah, vokalis Big Boys dari Banjarmasin pun dilirik.
Akhirnya Arul yang pernah dinobatkan sebagai the best vocalist di Festival Rock se-Indonesia V menggantikan posisi Pungky, tinggal pemain basnya yang belum didapat, untuk sementara belum ada pemain tetap, mereka memakai additional musician, diantaranya ada nama Roy Oracle dan Didiet Shaksana.
Rekaman Album
Usai mengikuti tour, akhirnya tawaran rekaman datang dari Log Zhelebour, selama persiapan membuat album, Arul dkk dikarantina di sebuah vila di daerah Malang – Jawa Timur, hampir sebulan mereka dikarantina untuk membuat lagu.Begitu materi lagu sudah siap, mereka kembali kelimpungan siapa yang menjadi pemain bassnya, sementara mereka harus secepatnya masuk studio, akhirnya digaet Prass Haddy, pemain bas di band Pelni. Karena terikat dengan pekerjaan, posisinya membantu sebatas rekaman sampai album keluar. Dengan persiapan cukup matang, proses rekaman mereka berjalan mulus.
Dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss Records.
Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas. Mereka mulai diperhitungkan, setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock.
Album Power One mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita.
Kesuksesan album ini membuat Power Metal diganjar penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu kopi. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989).
Pergantian Personil
Sukses album pertama, Power Metal kembali menanda-tangani kontrak untuk album kedua. Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. juga masuknya Freddy Rossy menggantikan posisi Prass Haddy pada bas,Album kedua berjudul Power Mission dirilis pada tahun 1992, diikuti album Power Demons (1993), Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996).Perubahan personel terjadi lagi. Raymond dan Mugix mundur. Sementara itu Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (drummer) dan James Ireng (kibor). Album Peace,Love & War (1998) dirilis. Sayang, album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran walau secara musikalitas bagus.
Perjalanan pasca 90-an
Power Metal lama vakum. Setelah lama tak terdengar, akhirnya Power Metal merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng Murka pada tahun 2002, yang proses rekamannya sampai mixing-nya dilakukan di Studio Natural– Surabaya. Sedang proses mastering-nya dikerjakan di Studio 301, Sydney – Australia. Proses penggarapan album ini butuh waktu hampir 2 tahun. Power Metal saat itu diperkuat Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Endro (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Ecko Dinaya (drummer). Endro, mantan pencabik bas Red Spider, dan Ekko Dinaya, mantan drummer Eclips yang sudah gabung duluan di album Peace, Love & War.Tahun 2004, Power Metal mendampingi Helloween (2004) saat manggung di Surabaya. Sebelumnya tahun 1990-an mereka juga mendampingi Sepultura, band thrash metal asal Brasilia, saat manggung di Tambaksari Surabaya.
Pada tahun 2005, album ke-8 berjudul Kebesaran-Mu beredar. Hits-hits andalan di album tersebut antara lain, Lagu Kebebasan, Srigala Malam dan lagu religi yang bertajuk KebesaranMu.
Sempat Kehilangan Arul Efansyah
Setelah merilis album KebesaranMu, Power Metal sempat kembali vakum dari panggung musik rock, sehingga, Arul Efansyah kembali ke kampung halamannya di Banjarmasin. Kawan-kawannya di Power Metal kehilangan kontak dengan Arul sehingga akhirnya membuat mereka berinisiatif mencari dan mencoba-coba beberapa vokalis baru, tapi tak lama, salah seorang penggemar Power Metal berangkat ke Banjarmasin dan berhasil menemui Arul, di medio akhir 2009, Arul kembali ke Jakarta untuk bergabung lagi dengan Power Metal yang saat itu telah mengalami pergantian personel, posisi keyboardist di-handle Sastro Adi yang juga additional band Blackout, dan pada bassist yang dibetot oleh Sababa ato biasa di panggil Baba. Ia jebolan festival musik di kota Gresik Jawa Timur.Kolaborasi Dua Gitaris
Pada tahun 2010, Power Metal kembali menelorkan album yang diberi judul Power Metal IX (sembilan) yang berarti album tersebut adalah album kesembilan Power Metal, di album ini pula dua gitaris handal Power Metal yang tidak pernah bersatu dalam satu album yaitu Ipunk dan Lucky Setyo di satukan, ditunjang pula oleh permainan keyboard Sastro Adi yang menambah apik harmonisasi dan progresivitas pada alunan musik Power Metal. Namun ada juga lagu lama yang sempat hits di album pertama (Power One) yang di aransemen ulang yaitu lagu yang berjudul Satu Jiwa - empowered. Perubahan lainnya, sejak album ini nama Power Metal dieja tanpa spasi menjadi PowerMetal, berbeda dengan ejaan mereka sebelumnya, harapannya supaya mereka tak berpisah lagi.Diskografi
- Power One (1991)
- Power Mission (1992)
- Power Demons (1993)
- Serigala (1995)
- Pesta Dansa (1996)
- Peace, Love & War (1998)
- Topeng-Topeng Murka (2002)
- Kebesaranmu (2005)
- Power Metal IX (2010)
Formasi dan personel
1986-1988:
|
1996-2000:
|
Sampai saat ini, Arul Efansyah merupakan vokalis andalan Power Metal, telah 9 album yang dihasilkan bersama Power Metal sejak tahun 1991 sampai 2010.
Ian Kasela
Ian Kasela | |
---|---|
![]() |
|
Nama lahir | Iandhika Mulya Ramadan |
Lahir | 17 September 1976 ![]() |
Pekerjaan | aktor, pemusik, penyanyi |
Tahun aktif | 1997 - sekarang |
Pasangan | Lusiana Novianti |
Anak | Muhamad Farry Hugo Noviandi Muhammad Farel Noviandika |
Agama | Islam |
Biografi
Perjuangan Ian menjadi tenar seperti sekarang merupakan perjalanan yang panjang. Hanya berbekal kemampuan vokal, Ian pun hijrah ke Jakarta setelah lulus SMA tahun 1993, menyusul kakaknya, Moldy. Moldy tinggal di Jakarta sejak tahun 1990 dan menjadi additional player serta pengatur sound di grup musik terkenal saat itu, U Camp. Keberuntungan menghampiri Ian, U Camp membutuhkan backing vocal dan Ian ditawari untuk mengisinya.Setelah 3 tahun menjadi penyanyi latar, dan seorang produser melihat potensi suara Ian dan menawarinya untuk rekaman. Album pertama Ian, "Tak Mau Sendiri" berisi 10 lagu yang diproduseri oleh Metrotama Record beredar di pasaran. Sayang karena kurangnya promosi, album ini tak seperti yang diharapkan. Tak patah semangat, setahun kemudian, tahun 1997, Ian masuk dapur rekaman kembali dan mengeluarkan album keduanya "Melayang" berisi 10 lagu yang diproduksi Gita Gemilang. Ian juga rekaman album kompilasi bertajuk "Cinta Negeri Serumpun" (1997) yang diproduksi Satria Kurnia Utama Record. Dalam salah satunya lagu, Ian duet dengan lady rocker era 80 an, Sylvia Saartje. Penjualan kedua album ini juga bernasib sama seperti album perdananya.
Ian memutuskan untuk jeda sejenak dari dapur rekaman, dan mengikuti Moldy bermain di kafe-kafe. Pada tahun 2001, Ian dan Moldy dengan mengajak serta Shuma dan Adit membentuk radja pada 17 Maret 2001. Mereka rekaman album perdana bertajuk “Lepas Masa Lalu“ dengan hitsnya "Biar Aku Menjagamu". Sayangnya album perdana radja tak dapat didistribusikan dan dipormosikan secara maksimal akibat masalah internal yang mendera Universal Music Indonesia, tempat radja bernaung.
Pertengahan 2002, Shuma dan Adit memutuskan keluar dari radja. Posisi mereka digantikan oleh Indra (bassist) dan Seno (drummer) sejak Mei 2003. Dengan formasi baru, mereka masuk dapur rekaman lagi. Album kedua bertajuk "Manusia Biasa" dengan lagu hits “Cinderella“ dan “Jujur" diproduksi Malta Music Indonesia. Album kedua radja lagi-lagi tidak dapat diedarkan secara maksimal. Hal ini membuat radja memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja sama mereka yang saat itu berakhir pada tahun 2004.
Akhir tahun 2004, radja bergabung dengan EMI Music Indonesia. radja pun meluncurkan album repackage yang diberi judul “Langkah Baru“, berisikan lagu-lagu mereka di album sebelumnya ditambah dengan 3 buah lagu baru, pada awal tahun 2005. Tak dinyana album ini begitu meledak di pasaran dan meraih Golden Award untuk penjualan kaset di atas 75.000 kopi. Keberhasilan ini diikuti oleh keberhasilan album radja berikutnya, "Aku Ada Karena Kau Ada" (2006), "1000 Bulan" (2006), "Untuk Semua" (2007).
Selain menyanyi, Ian juga pernah bermain dalam sebuah film televisi (FTV)
Kehidupan pribadi
Ian menikah dengan Lusiana Novianti dan memiliki 2 orang anak, Muhamad Farry Hugo Noviandi dan Muhammad Farel Noviandika (lahir 13 Juli 2007). Rumah tangga keduanya mendapat ujian pada pertengahan tahun 2007, saat itu Novianti sedang mengandung anak kedua. Ian mendapat tuduhan melakukan pemerkosaan kepada Poppy Gisela Liony. Bahkan Ian sempat menerima protes dari radjaku, sebutan penggemar radja, yang bertekad akan memboikot penampilan Radja, baik di televisi maupun di konser-konser, serta tidak akan mendengarkan lagu-lagu Radja yang diputar di radio. Kasus pemerkosaan tersebut mendapat sorotan yang cukup tajam, karena sebelumnya, akhir 2006, Ian pernah dikabarkan melakukan pelecehan pada penyanyi dangdut Indah Sari, meski kasusnya tidak melebar seperti kasus Poppy.Diskografi
- ( 1997 ) Tak Mau Sendiri, " 12 Lagu " Produksi : Metrotama Records
- ( 1998 ) Melayang, "12 Lagu" Produksi : Satria Kurnia Irama Records
- ( 1999 ) Cinta Negeri Serumpun "[1 Single Duet]" album kompilasi featuring Sylvia Saartje", Produksi : PT. Gita Gemilang Records
- ( 2001 ) Lepas Masa Lalu " Bersama Radja " Berisi 10 Lagu, Produksi : Universal Music In
Moldyansyah Kusnadi
Moldy
MoldyLatar belakang Nama lahir Moldyansyah Kusnadi Nama lain Moldy Lahir 26 Desember 1975
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Pekerjaan pemusik Tahun aktif 2001 - sekarang Anggota Radja
Karier
Sebenarnya Moldy sudah menetap di jakarta sejak 1990. Namun Moldy memulai kariernya pada tahun 2001 pada saat Moldy bersama Ian Kasela, Shuma dan Adit membentuk grup band Radja. Hingga sekarang, Moldy ditetapkan sebagai gitaris band Radja yang telah merilis sebanyak 10 album. Cara permainan guitar Moldy memang berbeda dari pemain guitar yang lain, namun suara yang dikeluarkan begitu keras, sehingga banyak penonton yang memuji permainan guitar Moldy. Selain aktivitas grup band Radja, Moldy pun menjadi produser dari grup band Cinderella yang vokalisnya merupakan adik kandung setelah Ian Kasela.
Keluarga
Moldy adalah anak pertama dari 3 saudara. Adik keduanya adalah Ian Kasela, vokalis Radja dan adik ketiganya bernama Eva, vokalis Cinderella.
Bersama Radja
- Lepas Masa Lalu (2001)
- Manusia Biasa (2003)
- Langkah Baru (2004)
- Aku Ada Karena Kau Ada (2006)
- 1000 Bulan (2006)
- Untuk Semua (2007)
- Membumi (2008)
- Selalu Ada (2009)
- Terus Terang (2010)
- Aku di Tanganmu (2011)
- donesia
- ( 2003 ) Manusia Biasa " Masih bersama Radja " Berisi 10 Lagu, Produksi : Malta Music Indonesia
- ( 2004 s/d 2009 ) Langkah Baru , Aku Ada Karena Kau Ada , Untuk Semua , Membumi dan 8elalu Ada " Juga Bersama Radja " Berisi 12 Lagu, Produksi : EMI Music Indonesia
- ( 2007 ) Khrisna & New Spektrum dengan album "Light From Heaven" dengan single hits "SEHARUSNYA", Produksi : EMI Music Indonesia
Radja
Radja | |
---|---|
Asal | ![]() |
Genre | Pop, rock alternatif, rock 'n' roll |
Label | Nagaswara (2010-sekarang) FMC Music (2010) EMI Music Indonesia (2004-2010) Malta Music Indonesia (2003-2004) Universal Music Indonesia (2001-2003) |
Anggota | Ian Kasela (vokal) Moldy (gitar) Aldi (kibor) Ojie (bass) Vidin (drum) |
Mantan anggota | Shuma (bass) Adit (drum) Indra (bass) Seno (drum) |
Setelah kegagalan album pertama mereka pada tahun 2001, Adit dan Shuma memutuskan untuk meninggalkan radja. Mei 2003, Indra (bassis) dan Seno (drummer). Pada tahun ini juga mereka mengeluarkan album kedua, yang berjudul Manusia Biasa, di bawah bendera Malta Music Indonesia. Album ini juga gagal di pasaran.
Akhir 2004, radja bergabung dengan label EMI, dan membuat repackage dari album kedua mereka, yang diberi nama Langkah Baru. Album ini membawa radja meraih Multi Platinum Award untuk penjualan kaset di atas 500.000 copy yaitu 1,3 juta copy (termasuk 10 album terlaris di Indonesia). Mereka bahkan sempat tampil di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Pada 2010, Indra dan Seno memutuskan keluar karena mereka membuat band baru bernama Audio Jet.[1]
Diskografi
- Lepas Masa Lalu (Juli 2001)
- Manusia Biasa (Desember 2003)
- Langkah Baru (Agustus 2004)
- Aku Ada Karena Kau Ada (Maret 2006)
- 1000 Bulan (Album Religi) (September 2006)
- Untuk Semua (April 2007)
- Membumi (Maret 2008)
- Selalu Ada (Agustus 2009)
- Terus Terang (Juli 2010)
- Aku di Tanganmu (Juni 2011)
- Ayo Melangkah (Mei 2012)
Diskografi album karaoke
- Langkah Baru (Karaoke Music Video) (September 2005)
- Aku Ada Karena Kau Ada (Karaoke Music Video) (Oktober 2006)
- Untuk Semua (Karaoke Music Video) (Agustus 2007)
Video klip atau Single Hits
- Biar Aku Menjagamu (Juli 2001)
- Cinderella (Desember 2003)
- Jujur Versi Independent (Juni 2004)
- Tulus (Maret 2005)
- Manusia Biasa (Mei 2005)
- Jujur Versi Baru (Juli 2005)
- Bulan (September 2005)
- Benci Bilang Cinta (Maret 2006)
- Pelangi (April 2006)
- Aku Ada Karena Kau Ada (Mei 2006)
- Angin (Juni 2006)
- Ikhlas (Agustus 2006)
- Yakin (Oktober 2006)
- Patah Hati (April 2007)
- Jangan Sakiti Aku (Agustus 2007)
- Sama Sama Suka (April 2008)
- Pelarian Cinta (Juli 2008)
- Seandainya (Oktober 2008)
- Ga Ada Waktu (Juli 2009)
- Cantik (November 2009)
- Paris Barantai (Maret 2010)
- Kegagalan Cinta (Januari 2011)
- Call Me (Mei 2011)
- Ampuni Aku (Agustus 2011)
- Cukup Aku Saja (CAS) (Maret 2012)
- Demi Kamu (April 2012)
Anggota
- Ian Kasela (vokalis) (2001-sekarang)
- Moldy (gitaris) (2001-sekarang)
- Aldi (keyboardist) (2011-sekarang)
- Ojie (bassis) (2011-sekarang)
- Vidin (drummer) (2011-sekarang)
- Mantan Anggota
- Shuma (bassis) (2001-2002)
- Adit (drummer) (2001-2002)
- Indra (bassis) (2003-2010)
- Seno (drummer) (2003-2010)
Formasi anggota
- (2001-2002)
- Ian Kasela (vokalis)
- Moldy (gitaris)
- Shuma (bassis)
- Adit (drummer)
- (2003-2010)
- Ian Kasela (vokalis)
- Moldy (gitaris)
- Indra (bassis)
- Seno (drummer)
- (2010-2011)
- Ian Kasela (vokalis)
- Moldy (gitaris)
- (2011-sekarang)
- Ian Kasela (vokalis)
- Moldy (gitaris)
- Aldi (keyboardist)
- Ojie (bassis)
- Vidin (drummer)
Gusti Hendy
Gusti Hendy | |
---|---|
![]() |
|
Nama lahir | Gusti Erhandy Rakhmatullah |
Lahir | 10 Maret 1980 ![]() |
Pekerjaan | musisi |
Tahun aktif | 2005 - sekarang |
Pasangan | Marlyn Augusta |
Anak | Letta & Zeera |
Situs web | [3] |
Awal karier
Pertama kali mulai mengenal perangkat drum saat masih kanak-kanak di Banjarmasin, ketika itu rumahnya sering digunakan untuk latihan band oleh kakaknya. Hendy yang waktu itu masih duduk di kelas empat SD (1989) ingin sekali berguru pada Gilang Ramadhan. Sayang sekali karena padatnya jadwal Gilang, Hendy hanya berkesempatan belajar pada asisten Gilang yaitu Lemmy Ibrahim di Farabi Indra Lesmana Workshop (sekolah musik yang dikelola Indra Lesmana saat itu).Ada cerita unik sewaktu Hendy sedang melakukan les drum di Farabi. Ketika sedang berkonsentrasi di salah satu kelas, tiba-tiba ada yang menjenguk. Si penjenguk menyapa Hendy kecil dan berkata “Sini gua gitarin”. Kayaknya sang gitaris menyukai penabuh drum kecil karena pada saat itu permainan drumnya sudah cukup piawai. Maka terjadilah sebuah jam session kecil-kecilan antara Hendy dan gitaris tadi. Saat itu juga ada Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan di tempat tersebut. Belakangan baru ketahuan kalo pemain gitar tadi ternyata adalah Dewa Budjana [1](waktu itu Gigi belum terbentuk). Unik dan lucu ketika dua musisi yang satu masih anak-anak berumur 9 tahun dan satunya sudah berumur 26 tahun pada saat itu bertemu dan main bersama. Dan setelah lima belas tahun kemudian, dua orang itu bermain bersama di GIGI.
Perjalanan karier
Pada tahun 2004 awalnya Hendy hendak berlatih untuk persiapan album Sound Track Brownies dan ternyata memang Hendy yang dipilih Gigi untuk menggantikan posisi Budhy Haryono. Beban yang lumayan berat buat Hendy. Karena berbeda dengan saat diajak oleh Donny Suhendra[2], Jockie Surjoprajogo atau juga Erwin Gutawa, yang pada saat itu hanya sebagai session player. Karena selain memang Hendy fans dari grup band Gigi, dia merasa harus memikul tanggung jawab baru yang tidak main-main. Karena Gigi adalah grup band yang sudah mapan dan menggantikan posisi Budhy yang juga termasuk jajaran penabuh drum senior yang disegani di blantika musik Indonesia. Sebagai personel “GIGI” yang baru dia merasa secara moral memikul tanggung jawab terhadap fans Gigi, publik, dan pengamat musik. Sampai-sampai sebelum masuk studio rekaman untuk menggarap album Original Sound Track Brownies Hendy merasa perlu untuk latihan secara individu terlebih dulu sebagai persiapannya. Hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya saat dia akan masuk dapur rekaman sebagai session player.Diskografi
- Bersama Gigi
- Bersama Ligro
- 2009 - Dictionary
Album |
|
|||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Mantan personil | ||||||||||||
Artis/Band terkait | ||||||||||||
Dapur Rekaman |
Eet Sjahranie
Eet Sjahranie | |
---|---|
Nama lahir | Zahedi Riza Sjahranie |
Asal | Bandung, Indonesia |
Genre | Instrumental rock Hard rock Progressive metal Progressive rock Heavy metal |
Instrumen | Gitar |
Tahun aktif | 1980 - sekarang |
Artis terkait | EdanE God Bless Superdigi Cynomadeus |
Instrumen khusus | |
Ibanez Gibson SG Cort KX Custom Marlique GES Eet Sjahranie Signature Series |
Kehidupan pribadi
Meski sejak usia 5 tahun, Eet sudah mendengarkan lagu-lagu barat seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, dan Bee Gees, yang membangkitkan keinginan untuk bermain gitar adalah justru grup band Indonesia, Koes Plus, kala melihat permainan Yok Koeswoyo atau Yon Koeswoyo. Awalnya ia belajar gitar kepada seorang juru parkir di depan sekolahnya, di Samarinda, Kalimantan Timur. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak kawan-kawannya belajar gitar bersama. Sejak itu secara alamiah belajar sendiri.Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, Abdoel Wahab Sjahranie, mantan Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. Sekembali dari Jakarta, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orang tuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai mengenal sound accessories. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah ketika ia mulai merambah ke lagu-lagu barat.
Pada 1978, keluarga Sjahranie pindah ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet pintar memainkan gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situlah ia bertemu Iwan Madjid, yang kemudian mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Dari beberapa pertemuan, mereka membentuk grup band, WOW. Tapi belum terealisir, Eet sudah terlanjur pergi ke Amerika. WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet. Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya, Fariz RM, Iwan Madjid, dan Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi track gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Eet juga pernah menggarap projek solo rock Ecky Lamoh. Dari hubungan kerja itulah Eet membentuk grup rock EdanE, yang merupakan singkatan dua nama tersebut.
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang secara musikal sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar negeri berusaha ia wujudkan.
Diskografi
No | Nama Album | Judul Lagu | Diproduksi | Tahun |
---|---|---|---|---|
1 | Te Beast |
|
AIRO Records & EdanE | 1992 |
2 | Jabrix |
|
EdanE | 1994 |
3 | Borneo |
|
EdanE | 1996 |
4 | 9299 (kompilasi) |
|
EdanE | 1999 |
5 | 170 Volts |
|
Jan Juanda | 2002 |
Time to Rock |
|
2005 |
Aria Dinata
Aria Dinata adalah seorang pria asal Banjarmasin yang terpilih menjadi vokalis terbaru Samsons menggantikan Bambang Reguna Bukit atau yang biasa disebut Bams, yang terpilih melalui proses audisi secara tertutup.Fatur
Fatur | ||
---|---|---|
![]() Fatur bersama Java Jive pada acara Java Jazz Festival 2011 |
||
Latar belakang | ||
Nama lahir | Faturachman | |
Lahir | 16 Desember 1968 ![]() |
|
Pekerjaan | penyanyi, aktor | |
Tahun aktif | 1990 - sekarang | |
Perusahaan rekaman | Musica Studio's | |
Anggota | ||
Java Jive |
Fatur memasuki dunia hiburan bersama grup musik Java Jive sebagai vokalis. Namun setelah mengeluarkan empat album bersama Java Jive, yaitu Kau yang Terindah, Gerangan Cinta, Buah Hati, dan Dia, Fatur memilih mengundurkan diri pada Mei 2000. Pada tahun yang sama, nama Fatur juga melejit berkat lagu "Kulakukan Semua Untukmu" berduet dengan Nadila di album kompilasi Love 2000. Sebelum berpisah dari Java jive, Fatur pernah mengeluarkan album solo perdananya, Selalu untuk Selamanya (1997). Album kolaborasi Fatur dan Capung, gitaris Java Jive ini sukses di pasaran. Tahun 2003, Fatur-Capung kembali berkolaborasi dalam album solo kedua Fatur, Kisah Kita.[1] Setelah merilis album keduanya, tahun 2006 Fatur bergabung kembali dengan teman-temannya di Java Jive, Danny, Noey, Tony, dan Edwin merilis album 1993-2006. Hanya ada tiga lagu baru di album tersebut, yaitu "Cantik Tapi Menyakitkan", "Yang Aku Cinta", dan "Pagi Merah", sedangkan 13 sisanya adalah lagu-lagu mereka yang telah menjadi hits.[2]
Tak hanya menyanyi, Fatur juga menjajal layar lebar dengan bermain dalam film garapan Garin Nugroho, Sutan Syahrir.[3]
Diskografi
- Bersama Java Jive
- Java Jive 1 (1994)
- Java Jive 2 (1995)
- Java Jive 3 (1997)
- Java Jive 4 (1999)
- 1993-2006 (2006)
- Stay Gold (2008)
- Karier Solo
- Selalu Untuk Selamanya (1997)
- Kisah Kita (2003)
- Album Kolaborasi
Rindra Risyanto Noor
Rindra Risyanto Noor | |
---|---|
![]() |
|
Latar belakang | |
Nama lahir | Rindra Risyanto Noor |
Nama lain | Rindra Padi |
Lahir | 5 Desember 1972 ![]() |
Tahun aktif | 1997 - sekarang |
Terkait dengan | Padi |